Persamaan jadi ikatan, perbedaan jadi pemersatu, citra warga desa bahagia

Persamaan jadi ikatan, perbedaan jadi pemersatu, kehidupan penuh kelayakan, citra warga desa bahagia

Kamis, 22 Juli 2010

PENGANTAR DAN IKRAR PUTRA INDONESIA

PENGANTAR IKRAR PUTRA INDONESIA

I . Putra Indonesia adalah makhluk Tuhan Al – khalik Yang Maha Esa, oleh sebab itu, maka dengan iman dan ikhsan serta adab Putra Indonesia bertaqwa kepada TuhanNya.

II. Putra Indonesia adalah makhluk jenis manusia, karena ia adalah manusia, ia berakhlak manusia, pikiran, perkataannya dan perbuatannya terhadap sesama makhluk, khususnya sesama manusia digetari oleh getaran kasih sayang dari dalam lubuk hatinya. Selain itu, di gerakkan oleh rasa keadilan dari budi kemanusiaannya, teristimewa terhadap sesama Putra Indonesia.

Demikianlah laku dan karya manusia, sang Putra Indonesia yang dapat di percaya, beradab, bersusila dan berbudi luhur.

III. Karena darah kelahirannya tumpah di pangkuan Ibu Pertiwi Indonesia, di tanah air, tumpah di Nusantara bahari, bernafas di udara Indonesia, keperluan hidupnya di cukupi oleh Ibu Indonesia, maka pantaslah setiap Putra Indonesia, cinta kepada tanah air dan udara yang di amanatkan oleh Tuhan penguasa alam semesta kepada umat Indonesia, dan pantas pula bila mereka membalas budi kepada Ibu Indonesia.

Suka dan rela berkorban untuk melindungi dan memandunya, sambil berjuang tanpa putus asa untuk kesejahteraan peri kehidupan bangsa Indonesia.

Sebagai putra se – Ibu setiap putra berkesadaran, berpandangan, dan bertata cara hidup selaku anggota satu keluarga persatuan Indonesia. Demikianlah jiwa Indonesia, pribadinya, pribadi Indonesia, perilakunya beradat Indonesia, karya budi dayanya, karya budi Indonesia, perhatian dan dharma baktinya berpusatkan pertama – tama dan terutama kepentingan Indonesia, bukan kepentingan yang lebih kecil daripada itu, apalagi kepentingan dirinya sendiri.

IV. setiap manusia juga setiap Putra Indonesia pada hakekatnya adalah sama, sama azasnya, sama daulat pribadinya, sama daulat kerakyatannya.

Itulah azas kemerdekaan Indonesia, dan kemerdekaan setiap bangsa di atas dunia, demi perikemanusiaan dan peri keadilan.

Peri kehidupan putra – putra Indonesia dalam suatu wadah Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila, dipimpinkanya kepada hukum yang mengandung hikmah kebijaksanaan sebagai mufakat yang dicapai oleh wakil – wakilnya dalam permusyawaratan – perwakilan. Azas kemerdekaan yang dengan jujur di tata dan di tertibkan itu, dengan disiplin pula di patuhinya dan tanpa putus asa menanggulangi segala kesukaran dalam menjaga tetap berlakunya ketata-tertiban, agar Indonesia dan putra – putranya tetap merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

V. demikianlah dengan ridho Tuhan Yang Maha Esa, segenap Putra Indonesia selaku pandu – pandu ibunya, dengan watak satria, rasa tanggung jawab dan dengan gembira berjuang bersama – sama untuk menciptakan dan menjaga adanya masyarakat adil makmur dalam peri kehidupan kebendaan, keadilan dan kemakmuran yang dapat membekali untuk peri kehidupannya kelak sesudah meninggalkan hidup di dunia ini. Selangkah demi selangkah dengan cermat dan tepat, hemat dan bersahaja, berupayalah segenap putra Indonesia untuk mewujudkan cita- cita bengsanya, ialah masyarakat Pancasila dengan insan – insan Pancasila sebagai warganya dalam keadaan yang aman sentausa, jaya dan mulia serta bermanfaat diantara dan bagi masyarakat bangsa – bangsa di bumi ini.

Itulah kehendak kehormatan Dharma Mulia Putra Indonesia.

IKRAR PUTRA INDONESIA

Aku mengaku Putra Indonesia/ dan berdasar pengakuan itu :

1. Aku mengaku/ bahwa aku adalah mahluk Tuhan Al – Khalik Yang Maha Esa/ dan bersumber padaNYa.

2. Aku mengaku/ berbudi daya satu/ budi daya dan bahasa Indonesia.

3. Aku mengaku/ bernegara satu/ Negara kesatuan republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

4. Aku mengaku/ bertumpah darah satu/ tanah air Indonesia.

5. Aku mengaku/ bertujuan satu/ masyarakat adil dan makmur/ berdasarkan Pancasila sesuai dengan isi pembukaan Undang - Undang Dasar 1945.

6. Aku mengaku/ bercara karya satu/ perjuangan besar dengan akhlak dan insane menurut ridho Tuhan Yang Maha Esa.

Berdasarkan pengakuan – pengakuan ini/ dan demi kehormatanku/ aku berjanji akan bersungguh – sungguh/ menjalankan kewajiban untuk mengamalkan semua pengakuan ini/ dalam karya hidupku sehari – hari.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa/ memberkati niatku/ dengan taufik dan hidayah/ serta inayahnya.

Kepada adik perwakilan lepaskanlah Sang Merah Putih, kemudian ambilah Sang Merah Putih dan letakanlahdidada kirimu



sumber : iwanbarata.multiply.com

Rabu, 21 Juli 2010

MARS PASKIBRA JAKARTA TIMUR

Paskibra Jakarta Timur, berjiwa satria
tidak pernah mengenal keluh kesah
Apapun rintangan, slalu dihadapi
Maju pantang mundur, itulah semboyannya

Hidup, hidup, paskibra
Jakarta Timur tempat kita ditempa
Hidup, hidup, paskibra
Jakarta Timur tempat kita ditempa

PDU, PSH, Pakaian Lapangan

Paskibra Jakarta Timur memiliki beberapa Pakaian seragam atau pakaian dinas yang digunakan seperti untuk upacara, kegiatan sehari-hari maupun kegiatan lapangan yang disesuaikan dengan tempat tugas dan fungsinya seperti :

1. Pakaian Dinas Upacara (PDU)
Pakaian untuk menjadi petugas upacara berwarna atas putih dan bawah putih (celana panjang untuk putra dan rok untuk putri). Terdapat dua bentuk pakaian dinas upacara, yaitu PDU I dan PDU II. PDU I berbentuk stelan jas, sedangkan PDU II berbentuk pakaian biasa. Pakaian PDU harus dengan segala kelengkapannya seperti lidah di bahu untuk tempat pangkat, badge paskibra di kiri dan badge jaya raya di kaman, dengan lencana sesuai tingkatannya di dada sebelan kiri. Perbedaan PDU I dan II biasanya pada badge yang di bordir untuk PDU I sedang PDU II bentuk badgenya di sablon. Kelengkapan PDU lainnya adalah :Peci hitam berlambang Garuda di sebelah kiri depan, syal putih merah di leher, ikat pinggang berwarna hitam, sarung tangan putih, dan bersepatu pantofel hitam, ditambah kendit berwarna hijau.


2. Pakaian Seragam Harian (PSH)
Pakaian Seragan Harian Paskibra Jakarta Timur adalah pakaian atas berwarna krem berlengan pendek, berlidah bahu untuk tempat pangkat, badge paskibra di lengan kiri dan badge jaya raya di kanan, dengan lencana di dada kiri sesuai dengan tingkatannya dan papan nama di sebelah dada kanannya. Sedangkan celana panjang atau rok berwarna seperti hijau kecoklat-coklatan muda. Kelengkapan PSH lainya adalah : topi merah paskibra jakarta timur, ikat pinggang berwarna hitam berlogo garuda, sepatu pantofel hitam, pangkat dan lencana sesuai tingkatannya


3. Pakaian Lapangan
Pakaian lapangan adalah pakaian yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat kegiatan di alam terbuka, dengan warna pakaian atas abu-abu dengan lidah di bahu, berlengan panjang, dengan badge yang berwarna polos hitam-putih-abu abu (tidak berwarna) lambang paskibra di lengan kiri dan lambang jaya raya di lengan kanan, dengan papan nama di bordir didada sebelah kanan. Sedangkan celana berwarna hitam dengan saku menempel diluar samping paha kiri dan kanan selain saku normal biasa. Kelangkapan lain pakaian lapangan : topi rimba berwarna hitam, tanpa menggunakan pangkat, ikat pinggang hitam, sepatu lapangan (bisa sepetu kets, olahraga atau sepatu gunung).

Pembinaan di Paskibra Jakarta Timur

Paskibra Jakarta Timur didirikan untuk membina para Pelajar Jakarta Timur dengan berbagai kegiatan yang bersifat “kewiraan” seperti : ketahanan nasional, pendidikan bela negara, memupuk rasa cinta tanah air, nasionalisme dan patriotisme. Kegiatan pembinaan yang dilakukan seperti baris-berbaris, tata upacara bendera serta perlakuan terhadap sang merah putih. Sedangkan pola pembinaannya menitik beratkan kepada pengembangan sosial seperti : kepemimpinan, manajemen, administrasi, organisasi, membangun ketahanan kelompok (team building) . disamping itu pengembangan diri juga diberikan untuk pembinaan terpenting menyangkut pembinaan individu untuk masa depan seperti : pengembangan motivasi berprestasi, pengembangan etika dan moral (attitude), percayaan diri, jiwa berkompetisi dan lainnya Paskibra Jakarta Timur memiliki pola pembinaan yang Berjenjang, bertingkat dan berkelanjutan yangitu merupakan suatu rangkaian pendidikan dan latihan yg dibentuk dari suatu tahap pembinaan yang berjenjang atau tingkatan. Pola pembinaan meliputi pembinaan fisik, mental dan intelektual. Pengembangan kemampuan tsb dibuat dalam suatu rangkaian pembinaan yang terstruktur. Berjenjang, artinya memiliki tahap disetiap pembinaannya yaitu memiliki 6 tingkatan pembinaan, Paskibra Sekolah, Siswatama,Siswatama Gladian Centrak, Asisten Instruktur, Instruktur Muda dan Instruktur. Bertingkat, artinya memiliki keterkaitan antara tingkatan yang satu dengan tingkatan yang lainnya. dan Berkelanjutan, yang berarti berkesinambungan dari tahap awal (paskibra sekolah) sampai tahap akhir (instruktur) Tahap pembinaan di Paskibra Jakarta Timur, meliputi

1. Pembinaan Mula Yaitu pembinaan yang dilaksanakan oleh sekolah anggota Paskibra Jakarta Timur, seperti perekrutan anggota baru, proses pelatihan, sampai pelantikan anggota Paskibra Sekolah.

2. Pembinaan Dasar Yaitu pembinaan yang dilaksanakan oleh Paskibra Jakarta Timur dimulai saat pelaksanan Latihan Gabungan seluruh anggota Paskibra Sekolah yang tergabung dalam Paskibra Jakarta Timur, sampai pelaksanaan kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswatama (pelantikan Siswatama)

3. Pembinaan Menengah Yaitu pembinaan yang dilakukan oleh Paskibra Jakarta Timur yang sudah memasuki kegiatan pembinaan para calon pelatih paskibra sekolah, yang dilaksanakan dimulai saat latihan rutin yang diakhiri saat kegiatan Gladian Central

4. Pembinaan Lanjutan Yaitu pembinaan yang sudah memasuki proses kepemimpinan yang terprogram dan dilakukan dalam waktu yang cukup panjang, kegiatan pembinaan ini bertujuan untum melatih para calon pemimpin yang sanggup melakukan berbagai kegiatan yang diadakan Paskibra Jakarta Timur. Pada tahap pembinaan ini dilakukan pelatihan yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi seperti pemberian materi oleh para instruktur, magang pada pelatihan sekolah, proses pembuatan karya tulis, perjalanan pengembaraan/long march Bogor-Jakarta, diakhiri dengan kegiatan pelantikan Asisten Instruktur

5. Pembinaan Terapan Yaitu pembinaan yang bersifat lebih mengaplikasikan apa yang sudah dimiliki, dan perjalanan panjang pengabdian kepada Paskibra Jakarta Timur, pembinaan pada tahan ini diakhiri saat pengangkatan menjadi Instruktur Muda